pada saat acara perayaan jumat agung berlangsung dari kampung
ganiyakato menuju ke dauwagu dengan bersama iringan tradisional yu waita
bersama umat dakabo stempat dan pastor marten kuaiyo pr dan di dampingi oleh
misdinar dan ketiga pewarta(fotho;mikael kedepa KA)
|
Jayapura(KA)-,pada hari
jumat adalah salah satu hari yang sangan mendalami bagi umta kaolik di seluruh
dunia baik dari pusat kepausan sampai dengan paroki dan stasi-stasi maka oleh
itu umat quasi dakabo yang juga akan diresmikan menjadi paroki baru pada bulan
mei mendatang ini telah merayakan dengan bersuka ria besama dalam ruma tuhan di
basic daerahnya itu sendiri.
dengan melihat kembali peristiwa kematian yesusu bagi mereka adalah
sebuah kegiatan yang sangat mengagumkan dan membahagianakan bagi mereka
baik dalam gereja,keluaraga maupun juga tema-teman selingkungan.
sesuai dengan berita yang telah dirilis melalui sumber soun dakabo
adalah misa tersebut langsung di pimpin oleh pastor vikjen keusukupan timika
sekaligus dekenat paniai atas nama,marten kuaiyo.pr bersamaan dengan ketia
pastor setempat,bacaat yang tealh di ambil seperti berikut” "yesus
membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka
kehendaki."
pada
waktu itu yesus berangkat ke seberang danau galilea, yaitu danau tiberias.
orang banyak berbondong-bondong mengikuti dia, karena mereka melihat
mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-nya terhadap orang-orang sakit.
yesus
naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-nya. ketika itu paska,
hari raya orang yahudi, sudah dekat. ketika yesus memandang sekeliling-nya, dan
melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-nya, berkatalah ia
kepada filipus, "di manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini
dapat makan?" hal itu dikatakan-nya untuk mencobai dia, sebab ia sendiri
tahu apa yang hendak dilakukan-nya.
jawab
filipus kepada-nya, "roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk
mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!" seorang
dari murid-murid-nya, yaitu andreas, saudara simon petrus, berkata kepada-nya,
"di sini ada seorang anak, yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua
ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" kata yesus,
"suruhlah orang-orang itu duduk!" ada pun di tempat itu banyak
rumput. maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
lalu yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada
mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-nya dengan ikan-ikan itu,
sebanyak yang mereka kehendaki.
dan
setelah mereka kenyang ia berkata kepada murid-murid-nya, "kumpulkanlah
potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang." maka mereka
pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan
dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. ketika orang-orang itu
melihat mukjizat yang telah diadakan yesus, mereka berkata, "dia ini
benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia!" karena yesus tahu bahwa
mereka akan datang dan hendak membawa dia dengan paksa untuk dijadikan raja, ia
menyingkir lagi ke gunung seorang diri.
inilah injil tuhan kita!
renungan
"roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka, sekalipun
masing-masing mendapat sepotong kecil saja. kita tahu bahwa satu dinar itu upah
pekerja sehari coba saja anda kalikan dua ratus dengan besar upah buruh sehari,
apakah bisa digunakan untuk makan lima ribu orang laki-laki. dengan kata lain,
satu dinar (upah sehari) dimakan untuk 25 orang. anda sendiri membayangkan
masing-masing orang mendapat berapa, atau mendapat apa? belum dihitung ibu-ibu
dan anak-anaknya.
ternyata, yesus bisa mempergandakan lima roti jelai dan dua ekor ikan.
dan pada akhirnya masih ada sisa dua belas bakul penuh potongan-potongan dari
kelima roti jelai itu. siapa yang tidak akan kagum? namun, saya tidak ingin
mengajak anda untuk berhenti pada soal "kagum, heran, tercengang"
atau yang lainnya. dari kisah pergandaan roti ini, saya ingin mengajak anda untuk
tetap bersyukur dengan yang kita miliki atau dengan yang kita dapatkan. kalau
kita mengatakan "kurang", tentu akan kurang. kalau kita mengatakan
"cukup" tentu tidak akan berlebihan. sebenarnya, kalau kita semua mau
bersyukur dan berbagi kepada saudara-saudari kita yang berkekurangan, dunia ini
tidak akan ada orang yang kelaparan.
ironis, memang. ada orang yang meninggal karena kekurangan makan atau
kelaparan. tetapi juga ada orang yang meninggal karena "kebanyakan"
makan. dari pengalaman ini, bila kita mau meneruskan apa yang dibuat oleh
yesus, yaitu bersyukur dan berbagi, tentu tidak ada orang yang tidak mendapat
makanan.
marilah kita menjadi peka terhadap lingkungan sekitar kita. siapakah
saudara-saudariku yang membutuhkan uluran tanganku? siapakah yang "kelaparan"?
tidak hanya kekurangan makan, namun juga mereka yangdikucilkan, dijauhi, yang
tidak mempunyai harapan (putus asa), yang tidak pernah diperhitungkan. mereka
itu wakil orang-orang yang "lapar". kitalah yang harus memberi mereka
makan. tuhan memberkati.
oleh :Diakon demianus nakapa
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar